BANDUNG WALIMEDIA – Setelah dikukuhkan menjadi ketua umum Pengprov Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jawa Barat masa bakti 2022-2026 melanjutkan tampuk kepemimpinan Yudha M Saputra, Drs. Halim Utomo .MH langsung mengusung lima visi.
Kelima visi itu mulai dari pembinaan atlet yang lebih intensif dan berkelanjutan, perkordinasian organisasi yang terstruktur dan sistematik, hingga kemandirian POSSI dalam mengelola, mencari dan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk pembiayaan pembinaan, kegiatan, multieven, dan lainnya secara profesional dan akuntabel.
Tugas dan tanggungjawab Halim Utomo memang tidak ringan, apalagi usai terpilih secara aklamasi, Halim langsung dihadapkan pada tantangan menjelang pelaksanaan PON XXI/2024 di Aceh dan Sumut.
Untuk itu Halim beserta pengurus POSSI Jabar lainnya langsung tancap gas, terutama untuk mengantisipasi pesaing berat cabor selam dari Jatim dan DKI Jaya. Meski peluang hampir semua nomor merata, tetapi kekuatan dari dua daerah tersebut memang harus sedini mungkin diantisipasi.
“Peluang hampir semua nomor merata, namun demikian pesaing berat bakal datang dari Jatim dan DKI Jaya. Kedua daerah ini memang harus diwaspadai kekuatannya. Jatim adalah juara umum cabor selam PON Papua dengan meraih 13 emas. Sementara Jabar mendapat 4 medali emas 9 perak dan 6 perunggu,” tutur Halim.
Menurutnya, di BK, POSSI Jabar bukan lolos nomor tapi kuota. Dan POSSI Jabar mendapat jatah 20 kuota. Artinya dapat mengisi 20 orang yang dapat dikirim ke PON XXI.
Dari 20 kuota ini seorang atlet bisa turun di tiga nomor, masing-masing dua di kolam dan satu di laut atau bisa juga dua nomor laut dan satu di kolam.
“Namun semua atlet juga belum tentu diturunkan semua karena nanti akan ada seleksi di Pelatda pada Januari tahun depan. Nah tiga bulan menuju PON baru pembentukan tim sudah 100 persen. Soal berapa atlet nanti yang akan diambil tentu tergantung kebutuhan, misalnya kita ada estafet putra putri, kita juga mengejar di nomor ini,” ungkap Halim.
Sejauh ini POSSI Jabar memprediksi akan unggul di nomor 50 meter bifin putri, 100 bifin putri kemudian di 200 meter surface putra. Soal target emas, POSSI Jabar membidik 4 emas seperti yang diraih di PON XX Papua. Sepertii diketahui, di PON Papua dipertandingkan 28 nomor, sementara di Aceh menjadi 25 nomor.
“KONI Jabar mentargetkan sekitar 20 persen dari total 25 nomor. Artinya tidak jauh juga dari perolehan emas di Papua. Untuk mencapai juara umum cabor selam saya rasa agak berat karena saat ini atlet yang akan tampil mayoritas berusia muda yang diperkirakan masih bisa tampil di dua PON berikutnya. Saat ini tim selam Jabar dihuni 40 persen muka lama dan 60 persen muka baru,” ujar Halim.
Disinggung ihwal rencana training centre (TC), Halim mengatakan untuk kolam akan digelar di kota Bandung dan untuk nomor laut di Cirebon, Saat ini POSSI Jabar mengharap ada pelatih asing yang masuk untuk melatih atlet selam Jabar .
“Saat ini tempat berlatih atlet POSSI Jabar tersebar dibeberapa tempat, antara lain di Karang Setra, UPI Bandung, Kolam Renang Brigif dan di Kolam Renang jalan Tongkeng Bandung.Sementara soal peralatan yang digunakan atlet selam Jabar semuanya import dari Ukraina,” tutur Halim.
Halim berharap untuk PON tahun depan, tentu saja mendapatkan medali lebih banyak dibanding PON Papua. Mudah-mudahan bisa maksimal.
Terkait Jabar Hattrick juara PON Halim berharap anggaran yang diminta oleh KONI Jabar bisa sesuai sebab seandainya tidak sesuai tentu agak berat mewujudkan Jabar Hattrick.
“Tentu saya berharap anggaran dari Pemprov Jabar tidak jauh dengan apa yang diminta KONI Jabar ,” ujar Halim. (den)
Discussion about this post