SUKABUMI, Walimedia.com – Wakil Walikota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengatakan, perkembangan dunia koperasi di Kota Sukabumi tergolong masih stagnan (jalan ditempat). Artinya, mereka belum bisa bersaing dengan yang lain. Seperti halnya masih tertinggal dengan bisnis ritel, sehingga ujungnya bisa mengancam ke kehidupan koperasi tersebut.”Saat ini saja koperasi di kita masih banyak dipasok, sementara bisnis ritel bisa menguasai dimana-mana, bahkan mereka menjadi pemasok,”ujar Andri usai menghadiri Rakerda Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Sukabumi, di salah satu Hotel kawasan Jalan Siliwangi Kota Sukabumi. Kamis,(25/04/2019).
untuk itu lanjut Andri, koperasi harus efektif, produktif dan harus memiliki manajemen yang bagus, sehingga koperasi akan tetap tumbuh dan mampu bersaing dengan yang lain.”didalamnya juga harus menciptakan sumber daya manusia yang profesional, karena pemda juga akan terus memfasilitasinya,”ujar Andri.
Andri berharap dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, bisa tumbuh dan berkembangnya semangat membangun Kehidupan berkoperasi diberbagai bidang kegiatan ekonomi, baik oleh gerakan koperasi sendiri maupun pemerintah dan masyarakat. Selain itu juga lanjut Andri, menjadikan koperasi di Wilayah Kota Sukabumi sebagai motor penggerak ekonomi rakyat, serta Meningkatnya fasilitas pengembangan usaha anggota melalui pengembangan kerja sama antar koperasi dan antar koperasi dengan badan usaha lainnya.”Pemda juga selalu
Mendorong gerakan koperasi untuk bekerjasama, bersinergi, dan Iintegrasi usaha gerakan koperasi dalam rangka mewujudkan keungguilan daya saing,”tandas Andri.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi,UMKM, Perdagangan dan Indutri (Diskop UMKM Dagrin) Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengungkapkan, memang di Kota Sukabumi koperasi kebanyak masih jalan ditempat, namun disisi lain ada beberap koperasi juga yang cukup besar. Seperti koperasi Ibadurahman yang memiliki 3 ribu anggota dan membawahi 3 ribu UMKM juga, dan koperasi BBAT yang didominasi oleh kaum perempuan yang mampu meraih keuntungan sekitar Rp1 miliar lebih per tahun.”Ke dua koperasi omsetnya milliar rupiah. Makanya kalau dijalankan dnegan benar koperasi apapun akan maju,”tuturnya
Saat ini saja lanjut Ayep, di kota Sukabumi ada sekitar 325 koperasi, dari jumlah tersebut sebanyak 199 yang aktif, dan sekitar 80 koperasi yang sudah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).”Jadi sekitar 40 persen ya koperasi yang tidak aktif nya,”terang Ayep.
Ayep juga mengakui, jika tahun ini ada sekitar 96 koperasi yang akan dibubarkan oleh kementrian koperasi. Sedangkan tahun kemarin sebanyak 103 koperasi yang dibubarkan.”Yang membubarkan koperasi itu kewenangan kementrian koperasi. Rata-rata yang dibubarkan itu dinyatakan sudah kolep atau tidak melakukan kegiatan seperti layaknya koperasi,”pungkas Ayep. Ardan
Discussion about this post